Jakarta - Panas dan hujan tidak menyurutkan sejumlah warga
Jakarta untuk mengunjungi gelaran Pekan Produk Kreatif di Silang Monas. Hajat
tandingan yang disebut PRJ Monas ini menjadi bukti bila warga Jakarta
menantikan hiburan merakyat, murah meriah.
Panitia pelaksana 'PRJ' Monas menyebut, jumlah pengunjung Sabtu (15/6/2013)
kemarin ditaksir mencapai 20 ribu orang. Setiap pengunjung yang menikmati
gelaran di area barat daya Silang Monas ini tidak dipungut tiket masuk
sedikitpun.

"Ini bukti masyarakat Jakarta haus hiburan murah. Mereka yang di ekonomi
bawah tidak bisa masuk ke mal dapat menikmati hiburan yang ada di Monas,"
kata pengamat perkotaan Yayat Supriyatna saat berbincang dengan detikcom,
Minggu (16/6/2013).
Yayat menilai, terjadi persaingan antara pemerintah DKI Jakarta dengan
pengelola acara tahunan Pekan Raya Jakarta (PRJ) di Kemayoran. Pemerintahan
Jakarta, kata Yayat, menilai event tahunan di Kemayoran hanya dapat dinikmati
oleh kalangan ekonomi menengah dan menengah ke atas.
Ini terlihat dari mahalnya karcis yang dikenakan kepada masyarakat dan para
pengisi stand yang lebih menonjolkan produsen dengan nama besar ketimbang
produk usaha kelompok masyarakat kecil.
"Kalau gubernur yang lalu kan tidak terlalu berorientasi kepada UMKM
(Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Di sini (PRJ Monas), Jokowi kan ingin
mengoreksinya," ujar Yayat.
Menurut Yayat, aksi pemerintah DKI Jakarta di bawah komando Jokowi-Ahok dalam
membuat gelaran tandingan PRJ kemayoran, bukan semata-mata sebagai bentuk
membangun memori lahirnya PRJ zaman Gubernur Ali Sadikin memerintah, tahun
1960-an.
"Nuansa masa lalu berbeda dengan sekarang. Yang paling penting bukan itu,
tapi orientasi keberpihakan kepada rakyat. Jangan sampai hanya yang besar saja
yang difasilitasi," ujarnya.
Yayat optimistis gelaran 'dadakan' yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta dapat
menjadi city event (acara tahunan kota). Pemerintah DKI Jakarta diharapkan
dapat mengevaluasi hal teknis yang menjadi kendala saat acara berlangsung.
"Perlu dilakukan penataan kembali di Monas jangan sampai kondisi Monas
bertambah buruk, sampah semakin banyak atau taman semakin rusak, atau menambah
kerusakan," imbau Yayat.
Bukan hanya pihak pemerintah, peran masyarakat pun diperlukan dalam menjaga
gelaran serupa berjalan di tahun depan. Peran tersebut sekadar menjaga
kebersihan lokasi pameran serta keamanan.
"Pesta rakyat akan terbangun bila masyarakat itu aktif dan turut serta
membangun dalam pesta tersebut," kata Yayat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar