
Manado - Sebuah mortir aktif ditemukan warga di Manado
saat sedang menggali talud (pondasi) penahan tanah. Mortir tersebut diduga
merupakan peninggalan Zaman perang Permesta.
Menurut saksi mata, Ramin Hiola (36), mortir itu ditemukannya bersama rekannya
Irul (17) ketika sedang bekerja menggali lubang untuk dibuatkan talud penahan
tanah di samping rumahnya di Kelurahan Singkil Satu Lingkungan VI Kecamatan Singkil,
Selasa (11/6/2013) sekitar pukul 09.30 WITA.
Ketika asyik menggali, cangkulnya terantuk benda dan menimbulkan suara yang
agak keras. Awalnya, saksi mengira benda tersebut adalah botol.
“Saya gali lagi dan periksa ternyata dari besi. Saya juga mengira itu tabung
dinamo yang tertimbun,” ujar Hiola saat memberikan keterangan di lokasi
penemuan.
Namun katanya, setelah digali terus, benda berukuran panjang sekitar 25 cm dan
memiliki diameter 6 cm, dengan lingkar berkisar 15 cm itu, terdapat garis merah.
“Dugaan saya langsung berubah kalau itu bom. Saya langsung hubungi Pala’
(Kepala Lingkungan) melaporkan penemuan benda itu,” terang Hiola.
Aparat Polsek Singkil yang mendengar kabar tersebut langsung bergerak untuk
mengamankan lokasi penggalian dengan memasang garis polisi. Selanjutnya benda
tersebut dibawa ke Mapolsek Singkil.
Kapolsek Singkil Iptu Wiradi Setya Leksana membenarkan penemuan bom tersebut.
"Sudah kami serahkan ke Sat Brimob Polda Sulut untuk dilakukan pemeriksaan
lanjut,” kata Wiradi kepada detikcom, Selasa (11/6/2013) malam.
Lanjut Wiradi, mortir itu diperkirakan merupakan peninggalan jaman peperangan
di Sulawesi Utara yang lebih dikenal dengan Perjuangan Rakyat Semesta
(Permesta).
“Mortirnya masih aktif dan berbahaya dan masih bisa meledak. Untung warga
tanggap dan cepat melapor,” terangnya.
sumber | iniunic.blogspot.com |
http://news.detik.com/read/2013/06/12/001239/2270786/10/mortir-aktif-peninggalan-zaman-perang-ditemukan-di-manado?991101mainnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar