
Jakarta, Siapa bilang kakek dan nenek yang sudah lanjut
usia tidak boleh berpuasa? Meski usianya sudah tak muda lagi, kakek dan nenek
masih bisa sehat berpuasa dengan kiat-kiat tertentu.
Dalam Islam, kakek dan nenek memang diberi kelapangan dan kemudahan dalam
menjalani puasa Ramadan, yaitu diperbolehkan tidak berpuasa dengan menggantinya
di hari lain atau membayar fidyah (memberi makan seorang miskin). Tapi jika
kondisinya memungkinkan, maka berpuasa bagi lansia justru dapat memberikan
manfaat sehat.
Hal ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI) terhadap pasien lansia. Salah satu penelitiannya
dilakukan terhadap pasien berusia 60 tahun ke atas, untuk mengetahui pengaruh
asupan cairan selama puasa Ramadan terhadap fungsi ginjal.
"Hasilnya, fungsi ginjal membaik pada hari ke-28 Ramadan dan ke-14 setelah
Ramadan, bagi yang minumnya cukup saat buka dan sahur. Kategori klinis
berdasarkan nilai CCT menunjukkan kecenderungan perbaikan selama
berpuasa," jelas dr Edy Rizal Wahyudi, SpPD, KGer, FINASIM, dari Divisi
Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, dalam acara Simposium PAPDI
(Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) Forum 'Meraih
Kesempurnaan Ibadah Puasa dengan Sehat Fisik dan Jasmani', di Ruang Aula FKUI, Jakarta,
Selasa (11/6/2013).
Penelitian lain menunjukkan bahwa lansia yang berpuasa juga mengalami penurunan
kadar trigliserida, yaitu dari 145,8 mg/dl menjadi 130,87 mg/dl. Juga terdapat
penurunan kadar kolesterol total pada dewasa muda, yaitu dari 189 mg/dl menjadi
179,85 mg/dl.
Tak hanya itu, kadar radikal bebas juga menurun secara bermakna pada hari ke-7
dan 17 selama puasa Ramadan, tetapi meningkat kembali pada hari ke-14 setelah
puasa Ramadan, namun tetap lebih rendah dibandingkan sebelum puasa.
"Jika kondisi tidak memungkinkan dianjurkan untuk tidak memaksakan diri
untuk terus berpuasa. Tapi bagi yang sanggup, ada kiat-kiat berpuasa pada orang
usia lanjut," tambah dokter kelahiran jakarta, 20 Oktober 1968 ini.
dr Edy memberikan beberapa kiat untuk berpuasa bagi orang usia lanjut, yaitu:
1. Kebutuhan kalori sama dengan ketika tidak berpuasa. Hanya saja pola makan
diubah menjadi 40 persen kalori saat sahur, 50 persen kalori saat berbuka puasa
dan 10 persen kalori sesudah tarawih.
2. Konsumsi cairan 30-50 cc/kg berat badan/ hari (8-10 gelas), yang dibagi
menjadi:
- 2 gelas saat berbuka puasa
- 3-4 gelas setelah tarawih sampai dengan sebelum tidur
- 1 gelas saat bangun tidur sebelum sahur
- 1-2 gelas saat sahur
"Jangan tunggu haus baru minum, karena pada lansia rasa haus sudah mulai
menurun. Jadi harus ada target jumlah cairan yang harus diminum agar tidak
dehidrasi," tegas dr Edy.
3. Konsumsi air atau jus buah antara berbuka puasa dan sebelum tidur
4. Hindari terlalu banyak es karena dapat menahan rasa kenyang, yang
mengakibatkan konsumsi makanan lengkap akan menurun.
5. Komposisi gizi harus seimbang. Batasi makanan yang digoreng dan lemak.
Batasi makanan yang lebih cepat dicerna, seperti gula.
6. Saat sahur, batasi minum teh atau kopi karena bersifat diuretik yang membuat
lansia sering buang air kecil. Dianjurkan konsumsi makanan yang lambat dicerna
dan tinggi serat.
7. Saat berbuka puasa, dianjurkan konsumsi kurma karena mengandung gula serat,
karbohidrat, kalium dan magnesium. Pisang juga baik dikonsumsi karena sumber kalium, magnesium dan
karbohidrat.
8. Cukup konsumsi vitamin dan mineral, serta waspadai terjadinya kekurangan
cairan.
9. Kontrol ke dokter sebelum memulai puasa, untuk mengatur obat-obatan yang
harus dikonsumsi saat berbuka puasa dan sahur.
"Usia lanjut aman berpuasa bila kondisi stabil, penyakit terkontrol dan
tidak ada infeksi akut," tutup dr Edy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar