
Jakarta, Jika orang dewasa bisa terkena diabetes karena gaya hidup dan
obesitas, maka diabetes pada anak dipicu oleh hal lain. Menurut sebuah studi,
diabetes pada anak disebabkan oleh infeksi tertentu yang disebarkan oleh hewan
liar seperti tikus.
Hal ini dikemukakan tim peneliti setelah mengamati 468 anak berusia di bawah 14
tahun yang mengidap diabetes tipe 1 (diabetes anak) di timur laut London selama
enam tahun. Dari situ peneliti menduga bahwa sama halnya dengan flu atau
campak, diabetes pada anak tampaknya juga ditularkan, tapi melalui hewan liar
yang dapat memicu reaksi autoimun pada individu-individu yang rentan.
"Ada semakin banyak bukti yang mendukung gagasan bahwa anak-anak yang
rentan terserang diabetes tipe 1 bukan hanya karena faktor genetik, tapi bisa
jadi juga dipicu oleh infeksi," terang ketua tim peneliti, Dr. Richard
McNally dari University of Newcastle, Australia.
"...dan kami menemukan bahwa pola infeksinya tidaklah random atau acak.
Jadi kami menduga kondisi ini tidak terjadi secara kebetulan, ada beberapa
faktor lingkungan yang memicu kondisi ini. Setelah membandingkan polanya dengan
penyakit infeksi lainnya, kami menemukan bahwa pola penyebarannya pun serupa.
Artinya, diabetes tipe 1 juga berpotensi menular," tambahnya.
Dengan kata lain peneliti menunjukkan bahwa penyakit ini bisa 'ditularkan' oleh
hewan pengerat seperti tikus, yang selama ini memang dikenal sebagai hewan
pembawa atau penyebar infeksi.
"Kami sebenarnya tak ingin membuat para orang tua khawatir. Faktanya,
kondisi ini tidaklah ditularkan dari orang ke orang, tapi jika anak melakukan
kontak dengan hewan liar atau bermain di lingkungan yang sama, maka mereka bisa
jadi tertular (diabetes tipe 1)," kata Dr. McNally seperti dilansir Daily
Mail, Jumat (14/6/2013).
Menurut Dr. McNally, alasannya tak lain adalah banyak anak yang sistem
kekebalannya sangat lemah. "Di tahun-tahun pertama kehidupannya, sejumlah
anak cenderung lebih terisolasi secara sosial sehingga mereka tidak memiliki
sistem kekebalan tubuh sekuat generasi sebelumnya. Akibatnya, ketika beranjak
menjadi anak-anak dan terpapar infeksi, mereka yang rentan akan memberikan
reaksi negatif dan mudah terkena diabetes tipe 1," imbuhnya.
Namun meski seorang anak terinfeksi, peneliti menemukan bahwa belum tentu
mereka langsung memperlihatkan reaksi autoimun yang membuatnya tertular atau
mengidap diabetes tipe 1, karena kondisi ini terbilang langka.
Ddari studi lain yang sebelumnya dilakukan oleh tim peneliti yang sama, mereka
menemukan bahwa jumlah anak penderita diabetes tipe 1 ternyata hanya memuncak
setiap enam tahun sekali. Kondisi yang sama juga ditemukan pada studi baru ini,
yaitu pada sejumlah pasien diabetes tipe 1 di timur laut London.
Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Public Library of Science ONE.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar